Selasa, 30 November 2010

Tanda Kiamat Kecil: Penaklukan Baitul Maqdis

Tanda Kiamat Kecil: Penaklukan Baitul Maqdis

Rasulullah bersabda:
“Hitunglah ada enam peristiwa menjelang kiamat, yaitu: kematianku dan kemudian penaklukan Baitul Maqdis.”
(Ini adalah sebagian dari teks hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani dari Mu’adz bin Jabal)

El Quds atau Kota Baitul Maqdis terletak di Palestina di Syam, ia adalah merupakan Kiblat Umat Islam yang pertama dan tempat isra’ Nabi Muhammad, ia merupakan Masjid ketiga Umat Islam setelah Masjidil haram di Makkah dan Masjid An Nabawi di Madinah.

Kota ini dibangun 5000 tahun yang lalu oleh suku Kan’an yang mereka namakan dengan “Ursyalim”. Karena itulah kata “Yerussalem” bukanlah berasal dari bahasa Ibrani tetapi berasal dari bahasa Kan’an.

Kota Baitul Maqdis telah ditaklukkan oleh kaum Muslimin pada masa ‘Umar bin Khaththab Al Faruq secara damai pada tahun 638 Masehi atau 18 Hijrah. Baitul Maqdis pernah juga dikuasai secara berganti-gantian antara kaum muslimin dan kaum salib. Kaum salib berhasil menduduki kembali Baitul Maqdis pada saat kaum Muslimin sedang lengah pada tahun 1098 Masehi atau 492 Hijrah. Kemudian pada tahun 1188 Masehi, Baitul Maqdis kembali ditaklukkan oleh panglima Islam Shalahuddin Al Ayyubi. Kemudian dikuasai lagi oleh kaum salib dari Raja Al Kamil pada tahun 1228 Masehi. Lalu kaum Muslimin kembali menguasainya lagi pada tahun 1239 Masehi oleh An Nashir Al Ayyubi. Kemudian sekali lagi Baitul Maqdis kembali dikuasai oleh kaum salib pada tahun 1243 Masehi berlalu waktu satu tahun. Dan yang terakhir sekali adalah ia dikuasai oleh kaum Zionis Salibisme setelah penyerbuan 1967 Masehi.

Kemudian apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Pada gilirannya penaklukan Baitul Maqdis yang terakhir adalah dilaksanakan oleh Imam Mahdi yang mana zaman kemunculannya sudah mulai terlihat tanda-tandanya dan sudah membayang kehadirannya.

Senin, 29 November 2010

Tanda Kiamat Kecil: Pertempuran 2 Kelompok Muslimin

Pertempuran Dua Kelompok Besar Dari Kaum Muslimin

Rasulullah bersabda: “Tidak akan berdiri hari kiamat sehingga dua kelompok yang besar dari kaum Muslimin saling berperang dengan satu seruan yang sama.”
(Hadis Shahih diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim dan lain sebagainya dari Abi Hurairah)

Ia adalah peperangan antara kelompok Ali bin Abu Thalib dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan yang terjadi pada awal masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abu Thalib. Penyebab dari peperangan ini adalah bahwa Mu’awiyah sebelum membaiat kekhalifahan Ali, dia menuntut agar Ali mengqishas (hukum membunuh dibalas dengan bunuh) para pembunuh Khalifah Utsman bin Affan, karena Mu’awiyah merupakan wali penuntut hukum dari keluarga Utsman bin Affan terhadap para pembunuh. Tetapi Ali tidak mengabaikan tuntutan Mu’awiyah tersebut dan ia menuntut agar Mu’awiyah membaia’tnya terlebih dahulu baru kemudian ia akan mengqishas para pembunuh Utsman sehingga dengan demikian kaum Muslimin akan bersatu.

Maka keduanya saling berselisih dan membawa pasukan mereka untuk berperang sedangkan pada waktu itu Mu’awiyah adalah Gubernur negeri Syam. Kemudian pasukan mereka bertemu di suatu tempat yang bernama ‘Shiffin’ yang terletak antara Syam dan Irak, maka terjadilah pertempuran 2 kelompok besar dari kaum Muslimin.

Dengan demikian maka Mu’awiyah berdiri sendiri di Syam dan Ali di Irak. Kemudian setelah Ali bin Abu Thalib meninggal dunia, maka ia digantikan oleh anaknya Hasan bin Ali, lalu ia berdamai degan Mu’awiyah dan ia (Hasan) mengundurkan diri dari kekhalifahan. Dengan demikian Allah telah mendamaikan dua kelompok yang besar dari kaum Muslimin tersebut.

Telah bersabda Rasulullah: “Sesungguhnya anak saya ini adalah seorang pemimpin dan semoga Allah akan mendamaikan dengannya dua kelompok dari kaum Muslimin.”
(Hadis Riwayat Bukhari, Abu Dawud dengan nomor 4662, dan Tirmidzi dimana ia berkata: “ini adalah hadis hasan shahih”)

Minggu, 28 November 2010

Tanda Kiamat Kecil: Terbelahnya Bulan

Tanda Kiamat Kecil: Terbelahnya Bulan

Allah berfirman:
“Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan.” (Al Qamar: 1)

Ibn Katsir rahimahullah telah berkata: “Peristiwa ini telah disepakati (Muttafaq ‘Alaih) oleh para ulama, yaitu: bahwa terbelahnya bulan terjadi pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan bahwa ia adalah salah satu dari mu’jizat Nabi Muhammad yang menakjubkan.”
(Kabar terbelahnya bulan diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, Ahmad dan lain sebagainya. Lihat Tafsir Ibn Katsir, surat Al Qamar, Juz 4)

Peristiwa ini dimulai dengan adanya sekelompok penduduk Makkah yang meminta kepada Nabi Muhammad untuk menunjukkan kepada mereka suatu ayat (tanda-tanda kebenaran kerasulannya), maka Beliau mengarahkan jarinya ke Bulan dan berdo’a, kemudian terbelahlah bulan menjadi dua bagian sehingga mereka melihat gunung Hira’ antara kedua belahan tersebut, maka Rasulullah berkata kepada mereka: “Bersaksilah kalian (akan kerasulanku).” Mereka berkata: “Muhammad telah menyihir kita.” Dan sebagian mereka berkata: “Tanyakanlah kepada para musafir (orang-orang yang sedang di tengah perjalan) tentang terbelahnya bulan ini.” Kemudian mereka menanyakan kepada para musafir tersebut dan mereka menjawab: “Kami juga melihat apa-apa yang kamu lihat.” Panjang jangkauannya, dimana dengannya Muhammad dapat menyihir orang-orang yang menetap di Makkah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.”

Maha Suci Allah yang telah berfirman:
“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta akan tetapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada.” (Al Hajj, 46)

Sabtu, 27 November 2010

Tanda Kecil Kiamat: Diutusnya Nabi Muhammad

Tanda Kecil Kiamat: Diutusnya Nabi Muhammad

Rasulullah bersabda:
“Aku diutus adalah bersamaan dengan kiamat seperti dua jariku ini”, dan Beliau mengisyaratkan dengan mengiringkan jari telunjuk dan jari tengahnya”.
(Hadis Riwayat Imam Ahmad, Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah, Anas dan Sahal bin Sa’ad)

Dalam riwayat lainnya Rasulullah bersabda : “Aku diutus bersamaan dengan kiamat, dan sungguh ia hampir saja mendahuluiku.”
(Hadis ini dikeluarkan oleh Ahmad dan Ath Thabari dengan sand yang hasan dari haids Buraidah bin Hushaib)

Jadi, tanda kiamat kecil yang paling pertama adalah diutusnya Nabi Muhammad sebagai penutup dari segala Nabi dan Rasul, itu artinya umur dunia yang tersisa semakin sedikit sekali dibandingkan dengan umur dunia yang telah berlalu sesuai sabda Rasulullah:
“Masa dunia yang tersisa bagi umatku hanyalah seperti waktu yang tersisa dari suatu hari apabila shalat Ashar telah dilaksanakan”. (Hadist riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari ‘Abdullah bin ‘Umar melalui Mughirah bin hakim)

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah:
“Wahai Rasulullah, apakah Islam mempunyai batas akhir?” Rasulullah menjawab:”Ya”.
Ini adalah hadis shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad dan ‘Abdurrazzaq dari ‘Alqamah Al Khuza’i.

Al Hafizh Ibn Hajar berkata; telah berkata Ad Dhahhaq: “Tanda kiamat yang pertama adalah diutusnya Nabi Muhammad dan menjadi hikmah dari munculnya tanda kiamat pada masa awal adalah untuk memperingatkan orang-orang yang lalai dan mendorong mereka untuk bertobat dan bersiap sedia.”
(Lihat kitab Fathul Baari, kitab Ar Raqqaq, Juz 11)

Jumat, 26 November 2010

TEROMPET SANGKAKALA, Bag.2

Terompet Sangkakala, Bag.2

Tiupan Kedua, Tiupan Kejutan (Pingsan) dan Kematian

Malaikat Israfil akan diperintahkan oleh Allah untuk meniupkan ‘Shur’ (terompet sangkakala) sebanyak tiga kali tiupan bila kiamat telah tiba. Setelah tiupan pertama, Allah memerintahakan ‘Shur’ pada kali yang kedua.

Pada tiupan kedua ini, maka terkejutlah (pingsan) dan matilah semua makhluk yang berada di langit dan di bumi (termasuk para nabi dan syahid) kecuali mereka-mereka yang dikehendaki oleh Allah, yaitu: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail dan empat malaikat pembawa Arsy. Malaikat para pembawa ‘Arsy adalah berjumlah empat malaikat, maka apabila telah berdiri hari kiamat bergabunglah mereka kepada empat malaikat yang lain.

Allah berfirman:
“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa-siapa yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (keputusannya masing-masing).”
(Az Zumar: 68)

Kemudian Allah memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa Jibril, Mikail, Israfil dan para malaikat pembawa Arsy yang empat, maka tidak ada yang tersisa kecuali Allah dan malaikat maut.
Kemudian Allah berkata kepada malaikat maut:
“Wahai malaikat maut, kamu adalah salah satu dari makhluk-makhluk Ku, maka sekarang matilah kamu”, dengan demikian matilah malaikat maut dan tidak ada yang tersisa kecuali Allah Yang Maha Perkasa, Yang Hidup, Yang tidak pernah mati, Yang Awal Yang tidak ada sebelumnya sesuatu apa pun, Yang Akhir Yang tidak ada sesudahnya sesuatu apapun.

Kemudian Allah berkata: “Akulah raja, Akulah Penguasa, Dimanakah raja-raja bumi? Dimakah para penguasa? Dimanakah orang-orang yang sombong? Dan untuk siapakah kekuasaan pada hari ini? Maka Dzat menjawab dengan berkata: “Bagi Allah yang Maha Esa lagi Perkasa.”

Keadaan alam semesta akan tetap seperti diatas selama 40 hari sebagaimana yang diterangkan oleh hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dari Abi Hurairah:
“Antara dua tiupan adalah 40”, orang-orang bertanya: “40 harikah wahai Abu Hurairah?”, ia menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab”, mereka bertanya lagi: “40 tahunkah?”, Abu Hurairah menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab”, mereka bertanya lagi: “40 bulankah?”, Ia menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab.”

Kemudian setelah itu Allah menurunkan hujan dari langit seperti gerimis atau bayangan (naungan), yangmana dengannya tumbuhlah semua jasad makhluk dan sesungguhnya semua manusia akan hancur kembali kecuali “ekor yang terakhir” (tulang yang ada dipunggung paling bawah), darinyalah tumbuh tubuh atau jasad dan tersusun kembali.

Setelah sempurna penciptaan tersebut kemudian Allah menghidupkan Israfil sebagai makhluk yang dihidupkan, kemudian memerintahkan untuk berseru dengan mengatakan: “wahai tulang-tulang yang hancur, sendi-sendi yang terputus, bagian-bagian yang terpisah dan rambut-rambut yang tercabik sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk bersatu kembali untuk keputusan keadilan..”
(Lihat bab: Hasyiyat Asshary terhadap Tafsir Jalalain, 3:328 pada ayat 53, surat Yasin, yaitu yang berarti: “Sesungguhnya ia hanyalah sekali tiupan saja, maka tiba-tiba mereka sudah dihadirkan di hadapan kami)


Tiupan Ketiga, Tiupan Kebangkitan

Pada ‘Shur’ (terompet sangkakala) terdapat lobang-lobang yang banyak sesuai dengan jumlah roh atau nyawa semua makhluk, maka Israfil pun meniupnya dan terbanglah semua roh ke jasadnya masing-masing. Arwah kaum Mukminin akan terbang dengan memancarkan nur (cahaya) sedangkan arwah kaum kafir akan menimbulkan kegelapan, kemudian Allah berkata: “Demi kebesaran dan keperkasaanku semua roh harus benar-benar kembali kepada jasadnya yang dulunya ia huni di dunia”.

Dengan demikian bersemayamlah setiap roh di jasadnya dan setiapnya akan bangun dari kuburnya masing-masing sedangkan kepalanya masih bergelimang tanah, dan berkatalah orang-orang kafir: “Inilah adalah hari yang sulit”, sedangkan orang-orang Mu’min berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami”.

>> Tiupan Sangkakala, Bag.1

Kamis, 25 November 2010

TEROMPET SANGKAKALA, Bag.1

Tiupan Sangkakala, Bag.1

Allah akan memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup ‘Shur’ (terompet sangkakala) sebanyak tiga kali tiupan bila waktu kehancuran dunia dan alam semesta (kiamat) telah tiba.

Tiupan Pertama, Tiupan Guncangan

Allah berfirman:
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang dilangit dan di bumi, kecuali siapa-siapa dikehendaki Allah. Dan mereka semua akan datang menghadapnya dengan merendahkan diri.”
(An Naml: 87)

Tiupan yang pertama ini adalah panjang dan menyebabkan keguncangan dan kepanikan semua yang berada di langit dan di bumi, kecuali orang-orang yang dikehendaki oleh Allah, yaitu para Nabi dan para syahid. Tiupan ini akan menggetarkan dan membuat panik semua yang hidup, sedangkan para Rasul dan Syahid adalah hidup disisi Tuhan mereka, maka Tuhanpun melindungi mereka dari guncangan tiupan ini.

Tiupan ini akan mengguncangkan bumi seguncang-guncangnya, mendatarkan gunung dengan bumi selumat-lumatnya, meletuskan gunung-gunung dengan sangat sehingga menjadi debu yang bertebaran, membuat laut-laut saling beradu dan mengeluarkan api yang menyala, langit akan pecah secara luar biasa dan hilanglah hukum grafitasi yang biasa kita kenal, bintang-bintang berjatuhan, planet-planet saling bertubrukan, bersatulah matahari dengan bulan dan hilanglah cahaya benda tersebut, setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti sebelum Allah menciptakannya yaitu hanya berupa kabut dan gas (asap).

Allah berfirman:
”Hai manusia, bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya guncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan ini; lalai lah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah semua kandungan seluruh wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka semua tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat kerasnya.”
(Al Hajj: 1-2)

>>Terompet Sangkakala, Bag.2

Rabu, 24 November 2010

Tanda Besar Kiamat Yang Tidak Akan Dilihat Oleh Orang Mu’min

Tanda Besar Kiamat Yang Tidak Akan Dilihat Oleh Orang Mu’min

Tanda besar kiamat yang tidak akan dilihat oleh orang Mu’min ini ada empat:
1. Pembenaman bumi di Timur.
2. Pembenaman bumi di Barat.
3. Pembenaman bumi di semenanjung Arabia.
4. Keluarnya api dari dasar teluk Aden atau dari timur yang akan menggiring manusia ke Mahsyar (tempat pengumpulan) mereka.

Rasulullah bersabda,
“Terhadap umat ini akan terjadi pembenaman bumi, perubahan bentuk (kepada yang buruk) dan bumi longsor, apabila sudah muncul para penyanyi wanita, alat-alat musik dan minuman-minuman keras (khamer).”
(Hadis shahih dari Tirmidzi dari ‘Umran Ibn Hushain. Dan dalam Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2203)

Yang dimaksud dengan ‘pembenaman bumi’ adalah proses terbelahnya bumi yang akan menelan manusia yangmana ia merupakan suatu azab atas manusia-manusia yang paling jahat.

Proses pembenaman bumi tidak akan dilihat dan dirasakan oleh kaum Mukminin karena Allah akan melindungi umat ini dari itu semua dan ia hanya akan terjadi terhadap kaum tertentu.

Sabda Rasulullah,
Kiamat tidak akan terjadi kecuali atas manusia-manusia yang paling jahat.”
(Riwayat Muslim dan Ahmad dari Ibn Mas’ud. Dan dalam riwayat Bukhari dengan lafazh yang lain)

Kiamat tidak akan terjadi kecuali apabila di bumi tidak di sebut-sebut lagi (nama) Allah, Allah.”
(Riwayat Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Ibn Hiban dari Anas)

Setelah terjadinya pembenaman bumi tersebut (di Barat, di Timur dan di semenanjung Arabia) maka selanjutnya adalah kehancuran alam besar yang sebenarnya yaitu keluarnya api dari negeri Yaman atau dari dasar Aden atau dari timur yang akan menggiring manusia ke bumi Mahsyar mereka di Syam.

Sabda Rasulullah:
“Adapun syarat kiamat yang pertama adalah api yang keluar dari Timur, maka ia akan mengumpulkan manusia ke Barat.”
(Riwayat Ahmad, Bukhari dan Nasa’I dari Anas)

“Dan yang terakhir darinya adalah keluarnya api dari negeri Yaman yang akan menggiring manusia ke Mahsyar mereka.”
(Hadis Riwayat Muslim dari Abu Hudzaifash Ibn Asid)

“Keluarnya api dari dasar Aden yang akan menggiring manusia ke Mahsyar dan api tersebut akan bermalam di tempat manapun manusia itu bermalam dan ia akan berada dimanapun manusia itu tidur siang (istirahat).”
(Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abu Hudzaifah bin Asid)

Api tersebut tidak akan menyisakan seorang kafirpun, ia akan menggiring semua mereka ke depannya dengan sejadi-jadinya dan barangsiapa yang terlambat-lambat di belakang maka ia akan memakan (membakar) mereka, sehingga mereka terpaksa tergiring ke bumi Mahsyar di Syam.

Selasa, 23 November 2010

TANDA BESAR KIAMAT: KELUARNYA ASAP

Tanda Besar Kiamat: 6. Keluarnya Asap

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Maka tunggulah ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia, inilah adzab yang pedih.”
(Ad Dukhkhan: 10-11)

Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Rabbmu telah memperingatkan kamu dengan tiga hal. Pertama: Asap yang akan mengakibatkan kepada orang Mu’min seperti demam dan kepada orang kafir sehingga ia melepuh (pecah) dan keluar asap dari setiap telinganya, yang kedua adalah binatang, yang ketiga adalah Dajjal.”
(Dikeluarkan oleh Ibn Jarir dan diriwayatkan oleh Thabrany dari Abu Malik Al Asy’ari dan sanadnya adalah jayyid)

Berkata Ibn Abi Hatim dari Ali bin Abu Thalib: “Sebelum selesai tanda asap, maka ia akan mengakibatkan kepada orang-orang Mu’min seperti demam dan akan melepuhkan orang-orang kafir sampai pecah.”
(Tafsir Ibn Katsir, surat Ad Dukhkhan)

Ibn Jarir meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Abu Malikah, berkata ia: “Pada suatu pagi saya pergi kepada Ibn ‘Abbas.” Maka ia berkata: “Malam tadi aku tidak dapat tidur sampai pagi.” Aku bertanya: “Apakah sebabnya.” Beliau menjawab: “Karena orang-orang berkata bahwa bintang berekor sudah terbit, maka saya cemas akan kedatangan asap yang sudah mengetuk pintu, maka saya tidak dapat tidur sampai pagi.”
(Ibn Katsir berkata: “Sanad perkataan ini adalah shahih kepada Ibn ‘Abbas, Tafsir Ibn Katsir)

Asap ini akan tetap ada selama 40 hari dan ia adalah peringatan untuk orang-orang kafir sebagai permulaan azab dan bencana bagi mereka.

Setelah kemunculan asap ini maka akan datang angin yang lembut dari arah Yaman, ia akan mencabut arwah setiap Mu’min, dan ia tidak akan menyisakan kecuali jiwa-jiwa yang kafir, sebagai permulaan untuk penimpaan azab kepada mereka.

Rasulullah bersabda:
“Di pintu gerbang (menjelang) hari kiamat akan datang angin yang akan mencabut ruh-ruh setiap Mu’min”
(Riwayat Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibn Majah dari An Nuwas Ibn Sam’an)

“Sesungguhnya Allah akan mengutus suatu angin yang lebih lembut dari sutra dari arah Yaman atau arah selatan. Tidak seorangpun yang akan dia sisakan dari orang-orang yang masih ada iman dihatinya walaupun seberat biji kecuali akan dia cabut rohnya.”
(Riwayat Muslim dari Abi Hurairah. Riwayat Hakim. Dan dalam Asshahihah Al Albaani, nomer 1759)
  

Artikel terkait Tanda Besar Kiamat:  
Munculnya Dajjal 
Turunnya Nabi Isa (bag.1)
Turunnya Nabi Isa (bag.2)
Ya'juj & Ma'juj (bag.1
Ya'juj & Ma'juj (bag.2)
Matahari Terbit Dari Barat
Keluarnya Binatang Bumi (bag.1)
Keluarnya Binatang Bumi (bag.2)