Jumat, 24 Desember 2010

Tanda Kiamat Kecil: Menyebarnya Kebohongan

Menyebarnya Perbuatan Bohong

Nabi Muhammad bersabda: “Kiamat hampir saja akan berdiri apabila sudah banyak perbuatan bohong, masa (jarak waktu) akan terasa dekat (cepat) dan pasar-pasar akan berdekatan (karena saking banyaknya).”
(Hadist diriwayatkan oleh Ibn Hibban dalam kitab Shahihnya nomer 1882 dari Abi Hurairah)

Berbuat bohong dan tidak sesuainya perkataan dengan kenyataan adalah sebuah sifat yang buruk yang tidak akan hinggap kepada orang-orang yang mulia. Seorang mu’min tidak akan berdusta walaupun ia sedang bersenda gurau karena bohong adalah perbuatan pengecut dan khianat. Nabi Muhammad melarang perbuatan dusta walau pun saat bercanda: “Celakalah orang yang berbicara dusta dengan maksud agar membuat orang-orang tertawa, celakalah ia dan kemudian celakalah ia.”
(Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i)


Nabi Muhammad melarang keras perbuatan dusta dan beliau mengabarkan bahwa dusta atau bohong akan mengeringkan iman. Ia adalah tanda-tanda orang munafik. Nabi Muhammad tidak pernah memberikan keringanan untuk berbohong kecuali pada tiga tempat yang dapat kita lihat pada sebuah hadits shahih yaitu: Pada peperangan, karena perang itu adalah tipu daya. Dalam menciptakan perdamaian antara dua pihak yang berselisih atau bersengketa dan perkataan seorang suami kepada isterinya untuk memperbaiki keadaan atau sikap isterinya tersebut.

Apabila seorang Muslim berbohong agar ia selamat dari suatu bahaya yang sudah nyata, maka hendaklah ia bersilat kata atau memakai kata kiasan sebagai ganti dari perbuatan bohong tersebut, berdasarkan sabda Rasulullah: “Sesungguhnya silat kata adalah pengelak dari perbuatan dusta.”
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Thabrani)
 
Artikel lainnya:
Tanda Kiamat Kecil: Mencari Rizki Tidak Halal 
Tanda Kiamat Kecil: Salam Hanya Tanda Kenal
Tanda Kecil Kiamat: Orang Bodoh Menjadi Pemimpin
Tanda Kiamat Kecil: Minuman Keras Dihalalkan
Tanda Kecil Kiamat: Rakyat Jelata Tinggal di Gedung

Kamis, 23 Desember 2010

Tanda Kiamat Kecil: Mencari Rizki Tidak Halal

Banyak Umat Isalm Mencari Rizki Dari Yang Tidak Halal
Nabi Muhammad bersabda: “Akan datang kepada manusia suatu zaman dimana pada zaman itu seseorang tidak akan mempedulikan lagi apa-apa yang dia dapatkan, apakah ia berasal dari yang halal ataukah dari yang haram?”
(Riwayat Thabrani dari ‘Urwah bin Zubair dan dari Anas)


Hal tersebut terjadi karena telah meluasnya kejahilan, tersebarnya sogok menyogok, riba, kekikiran, harga barang mahal dan banyak kejahatan lainnya. Maka banyak umat Muslimin yang mencari harta yang haram dan mereka menikmatinya dengan senang hati.

Mungkin inilah penyebab dari tidak terkabulnya doa-doa kita dimana kita melihat manusia zaman kita selalu berdoa tetapi kita tidak melihat doa yang diterima. Sebagaimana sabda Rasul: “Perbaikilah makananmu maka do’a kamu akan mustajab.” (Diriwayatkan oleh Thabrani)


Artikel lainnya:
Tanda Kiamat Kecil: Salam Hanya Tanda Kenal
Tanda Kecil Kiamat: Orang Bodoh Menjadi Pemimpin
Tanda Kiamat Kecil: Minuman Keras Dihalalkan
Tanda Kecil Kiamat: Rakyat Jelata Tinggal di Gedung

Rabu, 22 Desember 2010

Tanda Kiamat Kecil: Salam Hanya Tanda Kenal

Salam Hanya Diucapkan Sebagai Tanda Kenal

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah bahwa seorang laki-laki akan mengucapkan salam kepada laki-laki yang lain hanya sebagai tanda kenal.”
Hadis Shahih diriwayatkan oleh Ahmad dari Ibn Mas’ud

Tanda kiamat kecil ini adalah kenyataan rusaknya umat di akhir zaman dimana seseorang tidak akan mengucapkan salam kecuali terhadap orang-orang yang dia kenal saja. Sementara Rasulullah berkata: “Sebarkanlah salam kamu.” (HR.Muslim)

Ketika Rasulullah ditanya oleh seorang laki-laki: “Islam yang manakah yang lebih baik?”, Maka beliau menjawab: “Kamu memberikan makanan kepada orang lain dan kamu mengucapkan salam terhadap orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal.” (HR.Bukhari)

Rasulullah juga pernah bersabda bahwa orang yang mengucapkan ‘Assalamu’alaikum’ akan mendapat ganjaran 10 pahala dan barangsiapa yang menambahkan ucapan tersebut dengan ‘warahmatullah’, maka ia akan mendapat 20 pahala dan jika ia menambah lagi dengan ucapan ‘wabarakatuh’ maka ia akan mendapat 30 pahala.

Kenyataannya zaman sekarang ini banyak kaum muslimin yang telah menukar salam Islami yang lebih mulia dengan salam Yahudi dan Nasrani seperti ‘Selamat Pagi’.

Artikel lainnya:
Tanda Kiamat Kecil: Mencari Rizki Tidak Halal
Tanda Kecil Kiamat: Orang Bodoh Menjadi Pemimpin
Tanda Kiamat Kecil: Minuman Keras Dihalalkan
Tanda Kecil Kiamat: Rakyat Jelata Tinggal di Gedung

Selasa, 14 Desember 2010

Tanda Kecil Kiamat: Orang Bodoh Menjadi Pemimpin

Orang-Orang Bodoh Dijadikan Sebagai Pemimpin

Rasulullah bersabda: “Apabila engkau melihat orang-orang yang tidak berterompa, tidak berpakaian (rakyat jelata yang miskin), tuli dan bisu menjadi raja di bumi, maka itulah tanda-tanda kiamat.”

Tanda ini sudah mulai terjadi pada masa awal generasi Tabi’in kemudian tersebar pada masa-masa terakhir. Diantara riwayat yang menunjukkan bahwa ‘kepemimpinan yang bodoh’ telah mulai terjadi pada awal abad tabi’in adalah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah, ia berkata: bahwa saya mendengar Rasulullah bersabda:
Kehancuran umatku adalah di tangan beberapa anak dari suku Quraisy.”
(Hadits Riwayat Bukhari, nomer 7058, kitab Al Fitan)


Nabi Muhammad telah menerangkan bahwa penyerahan suatu amanat, urusan atau tugas kepada orang-orang tidak layak untuk memangkunya adalah tanda-tanda kiamat kecil.
Seorang laki-laki Arab yang awam bertanya kepada Rasulullah, “Kapankah kiamat akan terjadi?” Rasulullah menjawab: “Apabila amanah telah disia-siakan, maka tunggulah kiamat”. Ia bertanya lagi: “bagaimana penyia-nyiaan amanat itu?”. Rasullah menjawab: “Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang tidak layak untuk memangkunya maka tunggulah kiamat.”

Kita lihat di Indonesia, Negara tercinta ini, banyak para pemimpin yang bukan dari ahlinya dan menyia-nyiakan amanat rakyat. Ini adalah tanda kiamat yang sudah kita rasakan akibatnya dengan demikian maka rakyat pun menjadi korbannya. Hal ini sudah dikabarkan oleh Rasulullah berabad yang lalu. Subhanallah!







Artikel lainnya:
Tanda Kiamat Kecil: Salam Hanya Tanda Kenal
Tanda Kiamat Kecil: Mencari Rizki Tidak Halal
Tanda Kiamat Kecil: Minuman Keras Dihalalkan
Tanda Kecil Kiamat: Rakyat Jelata Tinggal di Gedung

Senin, 13 Desember 2010

Tanda Kiamat Kecil: Minuman Keras Dihalalkan

Penghalalan Minuman Keras

Rasulullah bersabda, “Sungguh akan ada pada umatku beberapa kelompok manusia (kaum, bangsa) yang menghalalkan zina, sutera, khamer (minuman keras) dan alat musik.”
(Hadis Riwayat Bukhari No.5590 dan Hadis Riwayat Abu Dawud dari Abu Malik dalam kitab shahihah Al Albaani nomer 91)

Khamer atau minuman keras telah diharamkan oleh Allah, “Wahai orang-orang beriman, sesungguhnya meminum khamer, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu menjadi orang-orang yang beruntung.” (Al Maidah, 90)

Minuman keras adalah pangkal atau induk dosa besar dan dia adalah perbuatan setan yang keji. Mengkonsumi minuman keras akan mengacaukan dan memabukkan akal. Allah melaknat 10 orang yang terlibat dalam khamer, berdasar sabda Rasul:
“Sesungguhnya Allah telah melaknat khamer, pemerasnya, orang yang mengambilnya, peminumnya, penuangnya, pembawanya, orang yang akan dibawakan untuknya, penjualnya, pembelinya dan orang yang memakan hasil usaha darinya.”
(Hadits Riwayat Ahmad, Baihaqi, dan Ibn Majah dari ‘Abdullah bin Umar)

Sabda Rasul, “Segala sesuatu yang banyaknya memabukkan, maka sedikitnya adalah sama (hukumnya).”
(Hadits Riwayat Ahmad, Ibn Majah dan dishahihkan oleh Daruquthny)

Artikel lainnya:
Tanda Kiamat Kecil: Mencari Rizki Tidak Halal 
Tanda Kiamat Kecil: Salam Hanya Tanda Kenal
Tanda Kecil Kiamat: Orang Bodoh Menjadi Pemimpin
Tanda Kiamat Kecil: Menyebarnya Kebohongan
Tanda Kecil Kiamat: Rakyat Jelata Tinggal di Gedung

Sabtu, 11 Desember 2010

Tanda Kecil Kiamat: Rakyat Jelata Tinggal di Gedung


Rakyat Jelata Miskin Tinggal di Gedung yang Tinggi Menjulang

Rasullah bersabda, “Dan engka melihat orang-orang yang tidak berterompa, tidak berpakaian, miskin dan para pengembala kambing (para rakyat jelata yang miskin) tinggal di gedung-gedung yang menjulang tinggi”.

Dalam hadist yang diriwayatkan Bukhari, “Apabila para pengembala onta yang hitam yang tidak jelas asal usulnya tinggal di gedung-gedung tinggi.”

Al Isma’ili pada riwayat hadits Sulaiman At Taimi dan lainnya ditegaskan bahwa yang dimaksud adalah kaum badui Arab yang miskin. Sementara Imam Qurthubi berkata: “Maksud hadits ini adalah berubahnya keadaan dimana kaum badui akan menguasai pemerintahan dan negeri ini dengan kekerasan maka dengan demikian menjadi banyaklah harta benda mereka dan terarahlah kemauan mereka untuk membangun dan bermegah-megah dengan bangunan tinggi.”

Fenomena ini dijaman sekarang nampak sangat jelas di Negara-negara teluk dan semenanjung Arabia dimana mereka dulunya sangat miskin dan membutuhkan bantuan, tetapi kemudian dalam sekejap Allah munculkan minyak bumi (emas hitam) di negeri-negeri arab. Maka jadilah income perkapita mereka diantara income yang terbesar di dunia.

Inilah harta terpendam yang tersembunyi di perut bumi sejak ribuan tahun lalu dan Allah tidak memperlihatkannya kepada manusia kecuali di akhir zaman.

Bila kita pergi ke mekah maka kita dapati rumah-rumah yang ada disekeliling Masjidil Haram lebih tinggi dari masjid itu sendiri. Demikian rumah-rumah tersebut bahkan tinggi juga melebihi bukit dan gunungnya sebagaimana rumah-rumah dan bangunan pencakar lainnya di seluruh dunia.

Benarlah yang dikatakan Rasulullah, kita adalah umat yang dapat menyaksikan tanda-tanda tersebut.

Jumat, 10 Desember 2010

Tanda Kecil Kiamat: Penghalalan Zina

Zina Dilegalkan Negara dan Halal

Rasulullah bersabda, “Sungguh akan ada pada umatku beberapa kelompok manusia (kaum, bangsa) yang menghalalkan zina, sutra, khamer dan alat musik.”
(Hadis Riwayat Bukhari nomer 5590 dan Hadis Riwayat Abu Dawud dari Abu Malik dalam kitab shahihah Al Albaani nomer 91)

Mereka yang melakukan zina menganggap seakan-akan itu adalah perbuatan halal dan mereka tidak merasa berdosa melakukannya. Kita melihat di jaman sekarang ini perbuatan zinah sudah dilegalkan di banyak Negara terutama di Negara barat, contohnya di Perancis yang tidak mengenakan hukuman apapun kepada orang-orang yang melakukan zina apabila dilakukan dalam keadaan suka sama suka. Bahkan di sebagian Negeri-negeri umat Islam perbuatan terkutuk tersebut juga sudah dapat kita saksikan dibanyak tempat.

Benarlah yang dikatakan Rasulullah, “Sungguh akan ada diantara umatku bangsa-bangsa yang akan menghalalkan zina.”

Senin, 06 Desember 2010

Tanda Kiamat Kecil: Sutera Dihalalkan Utk Laki-Laki

Penghalalan Sutera Bagi Laki-Laki

Rasulullah bersabda, “Sungguh akan ada pada umatku beberapa kelompok manusia (kaum, bangsa) yang menghalalkan zina, sutra, khamer (minuman keras) dan alat musik.”

Allah sudah mengharamkan pemakaian emas dan sutera bagi kaum laki-laki. Mengenai penyebab pengharaman ini ada 2 pendapat dari para ulama:

1. Memakai sutera akan menimbulkan rasa angkuh (sombong) dan bangga.
2. Sutera adalah pakaian kemewahan dan hiasan yang hanya cocok untuk kaum wanita dan tidak cocok untuk laki-laki.

Kaum laki-laki dilarang memakai sutera dan cincin dari emas oleh Rasul, berdasarkan sabdanya, “Barangsiapa memakai sutera di dunia, maka ia tidak akan memakainya di akhirat.” Dan hadist dari Abi Hurairah: “Bahwa Nabi Muhammad telah melarang kaum laki-laki untuk memaki cincin dari emas.”

Adapun kaum wanita bagi mereka adalah halal untuk memakai sutera dan emas, berdasarkan sabdanya, “Dihalalkan emas dan sutera bagi kaum wanita dari umatku dan ia diharamkan bagi kaum laki-laki dari umatku.”
(Hadist Riwayat Ahmad, Nasa’I, Abu Dawud, Thabrani dan telah dishahihkan oleh Tirmidzi dan Al Hakim)

Jumat, 03 Desember 2010

Tanda Kiamat Kecil: Kaum Muslimin Diperebutkan

Musuh Berlomba-lomba Memperebutkan Kaum Muslim

Rasulullah bersabda, “Hampir saja umat-umat (selain kamu) memperebutkan kamu dari segala penjuru sebagaimana orang-orang yang sedang makan memperebutkan semangkuk makanan mereka. Para sahabat bertanya: Apakah jumlah kita sedikit pada waktu itu wahai Rasulullah? Rasul menjawab: Pada saat itu jumlah kamu banyak, akan tetapi keberadaan kamu tak obahnya seperti buih air bah, ketakutan (keseganan) musuh-musuhmu akan tercabut dari dada mereka dan di dada masing-masing kamu terdapat Al Wahan. Para sahabat bertanya: Apakah Al Wahan itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Cinta dunia dan takut akan mati.”
(Hadist hasan diriwayatkan oleh Ahmad)

Telah terbukti, bahwa musuh-musuh kita berebut-rebutan terhadap kita kaum muslimin semenjak jatuhnya khilafah Islamiyah oleh tangan manusia durjana yang berdosa ‘Mustafa Kamal Attaturk’, umat Islam tepecah-pecah menjadi Negara-negara kecil yang saling bermusuhan yang disebabkan oleh kepentingan dan ambisi dalam negeri masing-masing sedangkan segala permusuhan tersebut tidak terlepas dari skenario halus dan perencanaan syaitan dengan syi’ar: “Hancurkan Islam dan musnahkan pemeluknya.”

Kekhalifahan Islam telah jatuh dan laki-laki yang sakit (kekhalifahan Turki ‘Utsmani) telah terbunuh di Turki oleh tangan seorang penjahat yang mengaku sebagai dokter yang akan menyembuhkan penyakit si penderita. Dan untuk membangkitkan kekhalifahan, tiba-tiba yang diobatinya mati mendadak disebabkan oleh ramuan-ramuan yang diberikannya. Si antek penjajah itu (Mustafa Kamal Attaturk) telah menumbangkan kekhalifahan Islam dan menggantinya dengan ‘Sekularisme’ yang terkutuk. Betapa sangat buruk apa-apa yang dia jadikan sebagai gantinya.

Kamis, 02 Desember 2010

Tanda Kecil Kiamat: Budak Wanita Melahirkan Tuannya

Budak Wanita (Wanita Merdeka) Akan Melahirkan Tuannya

Ketika Rasulullah ditanya oleh malaikat Jibril tentang kiamat, maka Rasul menjawab:
“Yang ditanya tentangnya tidaklah lebih mengetahui dari si penanya.” Kemudian Jibril berkata lagi: “Kalau begitu kabarkanlah kepada saya tentang tanda-tandanya.” Rasulullah menjawab: “Seorang budak wanita akan melahirkan tuan wanitanya, dan engkau akan melihat orang-orang yang tidak berterompa (tidak memakai alas kaki), tidak berpakaian, miskin dan para pengembala kambing akan tinggal di gedung-gedung yang menjulang tinggi.”
(Hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim)

Di dalam hadis lainnya yang diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya:
“Apabila engkau melihat orang-orang yang tidak berterompa, tidak berpakaian (para rakyat jelata yang miskin), yang tuli dan bisu menjadi raja di bumi, maka itulah tanda-tanda kiamat. Dan apabila engkau melihat para penggembala binatang ternak yang hitam tinggal di gedung-gedung yang menjulang tinggi, maka itulah tanda-tanda kiamat.”

Tafsiran ‘budak wanita’ atau ‘wanita merdeka’ :

Seorang budak wanita (Al amah) akan melahirkan tuannya. Kata ‘Al amah’ mengandung dua tafsiran:
Pertama, mengisyaratkan akan adanya banyak penaklukan yang dilakukan oleh kaum Muslimin yang dengan sendirinya maka banyak pula jumlah para tawanan perang yangmana mereka adalah ‘al ima’ atau budak-budak wanita. Karena, apabila budak tersebut melahirkan anak dari tuannya maka derajat anak tersebut akan sama dengan ayahnya dan dengan sendirinya ia akan menjadi tuan dari ibunya sendiri karena ia adalah anak dari tuan ibunya.

Kedua, bahwa al amah juga berarti wanita merdeka, dan hal ini mengisyaratkan akan banyaknya kedurhakaan manusia kepada orang tua mereka khususnya terhadap ibu mereka yang disebabkan karena rusaknya akhlak anak-anak di akhir zaman.

Rabu, 01 Desember 2010

Tanda Kiamat Kecil: Wabah Penyakit

Tanda Kiamat: Kematian Massal oleh Wabah Penyakit yang Mematikan Dengan Cepat

Rasulullah bersabda: “Hitunglah ada enam peristiwa yang akan terjadi menjelang kiamat, yaitu kematianku kemudian penaklukan Baitul Maqdis kemudian terjadinya kematian masal yang disebabkan oleh wabah penyakit yang akan menimpamu seperti penyakit Qu’as yang menimpa kambing.”


Penyakit Qu’as adalah penyakit yang biasanya menimpa hewan ternak. Wabah ini pertama terjadi setelah masa kerasulan Nabi Muhammad terjadi pada masa khalifah Umar bin Khatab di Syam setelah penaklukan kota Baitul Maqdis yang disebut dengan ‘Tha’un Amwas’.

Mereka yang mati disebabkan wabah penyakit ini adalah termasuk dalam kelompok mati syahid bagi siapa yang dikendaki Allah, berdasarkan sabda Rasulullah:
“Kemudian muncullah suatu penyakit terhadap kaum yang akan menjadikan anak cucu kamu dan kamu sendiri sebagai syahid dihadirat Allah.”
(HR. Ibn Majah dan Hakim, telah dishahihkan oleh Al Albaani)

Selasa, 30 November 2010

Tanda Kiamat Kecil: Penaklukan Baitul Maqdis

Tanda Kiamat Kecil: Penaklukan Baitul Maqdis

Rasulullah bersabda:
“Hitunglah ada enam peristiwa menjelang kiamat, yaitu: kematianku dan kemudian penaklukan Baitul Maqdis.”
(Ini adalah sebagian dari teks hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani dari Mu’adz bin Jabal)

El Quds atau Kota Baitul Maqdis terletak di Palestina di Syam, ia adalah merupakan Kiblat Umat Islam yang pertama dan tempat isra’ Nabi Muhammad, ia merupakan Masjid ketiga Umat Islam setelah Masjidil haram di Makkah dan Masjid An Nabawi di Madinah.

Kota ini dibangun 5000 tahun yang lalu oleh suku Kan’an yang mereka namakan dengan “Ursyalim”. Karena itulah kata “Yerussalem” bukanlah berasal dari bahasa Ibrani tetapi berasal dari bahasa Kan’an.

Kota Baitul Maqdis telah ditaklukkan oleh kaum Muslimin pada masa ‘Umar bin Khaththab Al Faruq secara damai pada tahun 638 Masehi atau 18 Hijrah. Baitul Maqdis pernah juga dikuasai secara berganti-gantian antara kaum muslimin dan kaum salib. Kaum salib berhasil menduduki kembali Baitul Maqdis pada saat kaum Muslimin sedang lengah pada tahun 1098 Masehi atau 492 Hijrah. Kemudian pada tahun 1188 Masehi, Baitul Maqdis kembali ditaklukkan oleh panglima Islam Shalahuddin Al Ayyubi. Kemudian dikuasai lagi oleh kaum salib dari Raja Al Kamil pada tahun 1228 Masehi. Lalu kaum Muslimin kembali menguasainya lagi pada tahun 1239 Masehi oleh An Nashir Al Ayyubi. Kemudian sekali lagi Baitul Maqdis kembali dikuasai oleh kaum salib pada tahun 1243 Masehi berlalu waktu satu tahun. Dan yang terakhir sekali adalah ia dikuasai oleh kaum Zionis Salibisme setelah penyerbuan 1967 Masehi.

Kemudian apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Pada gilirannya penaklukan Baitul Maqdis yang terakhir adalah dilaksanakan oleh Imam Mahdi yang mana zaman kemunculannya sudah mulai terlihat tanda-tandanya dan sudah membayang kehadirannya.

Senin, 29 November 2010

Tanda Kiamat Kecil: Pertempuran 2 Kelompok Muslimin

Pertempuran Dua Kelompok Besar Dari Kaum Muslimin

Rasulullah bersabda: “Tidak akan berdiri hari kiamat sehingga dua kelompok yang besar dari kaum Muslimin saling berperang dengan satu seruan yang sama.”
(Hadis Shahih diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim dan lain sebagainya dari Abi Hurairah)

Ia adalah peperangan antara kelompok Ali bin Abu Thalib dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan yang terjadi pada awal masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abu Thalib. Penyebab dari peperangan ini adalah bahwa Mu’awiyah sebelum membaiat kekhalifahan Ali, dia menuntut agar Ali mengqishas (hukum membunuh dibalas dengan bunuh) para pembunuh Khalifah Utsman bin Affan, karena Mu’awiyah merupakan wali penuntut hukum dari keluarga Utsman bin Affan terhadap para pembunuh. Tetapi Ali tidak mengabaikan tuntutan Mu’awiyah tersebut dan ia menuntut agar Mu’awiyah membaia’tnya terlebih dahulu baru kemudian ia akan mengqishas para pembunuh Utsman sehingga dengan demikian kaum Muslimin akan bersatu.

Maka keduanya saling berselisih dan membawa pasukan mereka untuk berperang sedangkan pada waktu itu Mu’awiyah adalah Gubernur negeri Syam. Kemudian pasukan mereka bertemu di suatu tempat yang bernama ‘Shiffin’ yang terletak antara Syam dan Irak, maka terjadilah pertempuran 2 kelompok besar dari kaum Muslimin.

Dengan demikian maka Mu’awiyah berdiri sendiri di Syam dan Ali di Irak. Kemudian setelah Ali bin Abu Thalib meninggal dunia, maka ia digantikan oleh anaknya Hasan bin Ali, lalu ia berdamai degan Mu’awiyah dan ia (Hasan) mengundurkan diri dari kekhalifahan. Dengan demikian Allah telah mendamaikan dua kelompok yang besar dari kaum Muslimin tersebut.

Telah bersabda Rasulullah: “Sesungguhnya anak saya ini adalah seorang pemimpin dan semoga Allah akan mendamaikan dengannya dua kelompok dari kaum Muslimin.”
(Hadis Riwayat Bukhari, Abu Dawud dengan nomor 4662, dan Tirmidzi dimana ia berkata: “ini adalah hadis hasan shahih”)

Minggu, 28 November 2010

Tanda Kiamat Kecil: Terbelahnya Bulan

Tanda Kiamat Kecil: Terbelahnya Bulan

Allah berfirman:
“Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan.” (Al Qamar: 1)

Ibn Katsir rahimahullah telah berkata: “Peristiwa ini telah disepakati (Muttafaq ‘Alaih) oleh para ulama, yaitu: bahwa terbelahnya bulan terjadi pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan bahwa ia adalah salah satu dari mu’jizat Nabi Muhammad yang menakjubkan.”
(Kabar terbelahnya bulan diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, Ahmad dan lain sebagainya. Lihat Tafsir Ibn Katsir, surat Al Qamar, Juz 4)

Peristiwa ini dimulai dengan adanya sekelompok penduduk Makkah yang meminta kepada Nabi Muhammad untuk menunjukkan kepada mereka suatu ayat (tanda-tanda kebenaran kerasulannya), maka Beliau mengarahkan jarinya ke Bulan dan berdo’a, kemudian terbelahlah bulan menjadi dua bagian sehingga mereka melihat gunung Hira’ antara kedua belahan tersebut, maka Rasulullah berkata kepada mereka: “Bersaksilah kalian (akan kerasulanku).” Mereka berkata: “Muhammad telah menyihir kita.” Dan sebagian mereka berkata: “Tanyakanlah kepada para musafir (orang-orang yang sedang di tengah perjalan) tentang terbelahnya bulan ini.” Kemudian mereka menanyakan kepada para musafir tersebut dan mereka menjawab: “Kami juga melihat apa-apa yang kamu lihat.” Panjang jangkauannya, dimana dengannya Muhammad dapat menyihir orang-orang yang menetap di Makkah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.”

Maha Suci Allah yang telah berfirman:
“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta akan tetapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada.” (Al Hajj, 46)

Sabtu, 27 November 2010

Tanda Kecil Kiamat: Diutusnya Nabi Muhammad

Tanda Kecil Kiamat: Diutusnya Nabi Muhammad

Rasulullah bersabda:
“Aku diutus adalah bersamaan dengan kiamat seperti dua jariku ini”, dan Beliau mengisyaratkan dengan mengiringkan jari telunjuk dan jari tengahnya”.
(Hadis Riwayat Imam Ahmad, Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah, Anas dan Sahal bin Sa’ad)

Dalam riwayat lainnya Rasulullah bersabda : “Aku diutus bersamaan dengan kiamat, dan sungguh ia hampir saja mendahuluiku.”
(Hadis ini dikeluarkan oleh Ahmad dan Ath Thabari dengan sand yang hasan dari haids Buraidah bin Hushaib)

Jadi, tanda kiamat kecil yang paling pertama adalah diutusnya Nabi Muhammad sebagai penutup dari segala Nabi dan Rasul, itu artinya umur dunia yang tersisa semakin sedikit sekali dibandingkan dengan umur dunia yang telah berlalu sesuai sabda Rasulullah:
“Masa dunia yang tersisa bagi umatku hanyalah seperti waktu yang tersisa dari suatu hari apabila shalat Ashar telah dilaksanakan”. (Hadist riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari ‘Abdullah bin ‘Umar melalui Mughirah bin hakim)

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah:
“Wahai Rasulullah, apakah Islam mempunyai batas akhir?” Rasulullah menjawab:”Ya”.
Ini adalah hadis shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad dan ‘Abdurrazzaq dari ‘Alqamah Al Khuza’i.

Al Hafizh Ibn Hajar berkata; telah berkata Ad Dhahhaq: “Tanda kiamat yang pertama adalah diutusnya Nabi Muhammad dan menjadi hikmah dari munculnya tanda kiamat pada masa awal adalah untuk memperingatkan orang-orang yang lalai dan mendorong mereka untuk bertobat dan bersiap sedia.”
(Lihat kitab Fathul Baari, kitab Ar Raqqaq, Juz 11)

Jumat, 26 November 2010

TEROMPET SANGKAKALA, Bag.2

Terompet Sangkakala, Bag.2

Tiupan Kedua, Tiupan Kejutan (Pingsan) dan Kematian

Malaikat Israfil akan diperintahkan oleh Allah untuk meniupkan ‘Shur’ (terompet sangkakala) sebanyak tiga kali tiupan bila kiamat telah tiba. Setelah tiupan pertama, Allah memerintahakan ‘Shur’ pada kali yang kedua.

Pada tiupan kedua ini, maka terkejutlah (pingsan) dan matilah semua makhluk yang berada di langit dan di bumi (termasuk para nabi dan syahid) kecuali mereka-mereka yang dikehendaki oleh Allah, yaitu: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail dan empat malaikat pembawa Arsy. Malaikat para pembawa ‘Arsy adalah berjumlah empat malaikat, maka apabila telah berdiri hari kiamat bergabunglah mereka kepada empat malaikat yang lain.

Allah berfirman:
“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa-siapa yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (keputusannya masing-masing).”
(Az Zumar: 68)

Kemudian Allah memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa Jibril, Mikail, Israfil dan para malaikat pembawa Arsy yang empat, maka tidak ada yang tersisa kecuali Allah dan malaikat maut.
Kemudian Allah berkata kepada malaikat maut:
“Wahai malaikat maut, kamu adalah salah satu dari makhluk-makhluk Ku, maka sekarang matilah kamu”, dengan demikian matilah malaikat maut dan tidak ada yang tersisa kecuali Allah Yang Maha Perkasa, Yang Hidup, Yang tidak pernah mati, Yang Awal Yang tidak ada sebelumnya sesuatu apa pun, Yang Akhir Yang tidak ada sesudahnya sesuatu apapun.

Kemudian Allah berkata: “Akulah raja, Akulah Penguasa, Dimanakah raja-raja bumi? Dimakah para penguasa? Dimanakah orang-orang yang sombong? Dan untuk siapakah kekuasaan pada hari ini? Maka Dzat menjawab dengan berkata: “Bagi Allah yang Maha Esa lagi Perkasa.”

Keadaan alam semesta akan tetap seperti diatas selama 40 hari sebagaimana yang diterangkan oleh hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dari Abi Hurairah:
“Antara dua tiupan adalah 40”, orang-orang bertanya: “40 harikah wahai Abu Hurairah?”, ia menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab”, mereka bertanya lagi: “40 tahunkah?”, Abu Hurairah menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab”, mereka bertanya lagi: “40 bulankah?”, Ia menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab.”

Kemudian setelah itu Allah menurunkan hujan dari langit seperti gerimis atau bayangan (naungan), yangmana dengannya tumbuhlah semua jasad makhluk dan sesungguhnya semua manusia akan hancur kembali kecuali “ekor yang terakhir” (tulang yang ada dipunggung paling bawah), darinyalah tumbuh tubuh atau jasad dan tersusun kembali.

Setelah sempurna penciptaan tersebut kemudian Allah menghidupkan Israfil sebagai makhluk yang dihidupkan, kemudian memerintahkan untuk berseru dengan mengatakan: “wahai tulang-tulang yang hancur, sendi-sendi yang terputus, bagian-bagian yang terpisah dan rambut-rambut yang tercabik sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk bersatu kembali untuk keputusan keadilan..”
(Lihat bab: Hasyiyat Asshary terhadap Tafsir Jalalain, 3:328 pada ayat 53, surat Yasin, yaitu yang berarti: “Sesungguhnya ia hanyalah sekali tiupan saja, maka tiba-tiba mereka sudah dihadirkan di hadapan kami)


Tiupan Ketiga, Tiupan Kebangkitan

Pada ‘Shur’ (terompet sangkakala) terdapat lobang-lobang yang banyak sesuai dengan jumlah roh atau nyawa semua makhluk, maka Israfil pun meniupnya dan terbanglah semua roh ke jasadnya masing-masing. Arwah kaum Mukminin akan terbang dengan memancarkan nur (cahaya) sedangkan arwah kaum kafir akan menimbulkan kegelapan, kemudian Allah berkata: “Demi kebesaran dan keperkasaanku semua roh harus benar-benar kembali kepada jasadnya yang dulunya ia huni di dunia”.

Dengan demikian bersemayamlah setiap roh di jasadnya dan setiapnya akan bangun dari kuburnya masing-masing sedangkan kepalanya masih bergelimang tanah, dan berkatalah orang-orang kafir: “Inilah adalah hari yang sulit”, sedangkan orang-orang Mu’min berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami”.

>> Tiupan Sangkakala, Bag.1

Kamis, 25 November 2010

TEROMPET SANGKAKALA, Bag.1

Tiupan Sangkakala, Bag.1

Allah akan memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup ‘Shur’ (terompet sangkakala) sebanyak tiga kali tiupan bila waktu kehancuran dunia dan alam semesta (kiamat) telah tiba.

Tiupan Pertama, Tiupan Guncangan

Allah berfirman:
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang dilangit dan di bumi, kecuali siapa-siapa dikehendaki Allah. Dan mereka semua akan datang menghadapnya dengan merendahkan diri.”
(An Naml: 87)

Tiupan yang pertama ini adalah panjang dan menyebabkan keguncangan dan kepanikan semua yang berada di langit dan di bumi, kecuali orang-orang yang dikehendaki oleh Allah, yaitu para Nabi dan para syahid. Tiupan ini akan menggetarkan dan membuat panik semua yang hidup, sedangkan para Rasul dan Syahid adalah hidup disisi Tuhan mereka, maka Tuhanpun melindungi mereka dari guncangan tiupan ini.

Tiupan ini akan mengguncangkan bumi seguncang-guncangnya, mendatarkan gunung dengan bumi selumat-lumatnya, meletuskan gunung-gunung dengan sangat sehingga menjadi debu yang bertebaran, membuat laut-laut saling beradu dan mengeluarkan api yang menyala, langit akan pecah secara luar biasa dan hilanglah hukum grafitasi yang biasa kita kenal, bintang-bintang berjatuhan, planet-planet saling bertubrukan, bersatulah matahari dengan bulan dan hilanglah cahaya benda tersebut, setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti sebelum Allah menciptakannya yaitu hanya berupa kabut dan gas (asap).

Allah berfirman:
”Hai manusia, bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya guncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan ini; lalai lah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah semua kandungan seluruh wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka semua tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat kerasnya.”
(Al Hajj: 1-2)

>>Terompet Sangkakala, Bag.2

Rabu, 24 November 2010

Tanda Besar Kiamat Yang Tidak Akan Dilihat Oleh Orang Mu’min

Tanda Besar Kiamat Yang Tidak Akan Dilihat Oleh Orang Mu’min

Tanda besar kiamat yang tidak akan dilihat oleh orang Mu’min ini ada empat:
1. Pembenaman bumi di Timur.
2. Pembenaman bumi di Barat.
3. Pembenaman bumi di semenanjung Arabia.
4. Keluarnya api dari dasar teluk Aden atau dari timur yang akan menggiring manusia ke Mahsyar (tempat pengumpulan) mereka.

Rasulullah bersabda,
“Terhadap umat ini akan terjadi pembenaman bumi, perubahan bentuk (kepada yang buruk) dan bumi longsor, apabila sudah muncul para penyanyi wanita, alat-alat musik dan minuman-minuman keras (khamer).”
(Hadis shahih dari Tirmidzi dari ‘Umran Ibn Hushain. Dan dalam Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2203)

Yang dimaksud dengan ‘pembenaman bumi’ adalah proses terbelahnya bumi yang akan menelan manusia yangmana ia merupakan suatu azab atas manusia-manusia yang paling jahat.

Proses pembenaman bumi tidak akan dilihat dan dirasakan oleh kaum Mukminin karena Allah akan melindungi umat ini dari itu semua dan ia hanya akan terjadi terhadap kaum tertentu.

Sabda Rasulullah,
Kiamat tidak akan terjadi kecuali atas manusia-manusia yang paling jahat.”
(Riwayat Muslim dan Ahmad dari Ibn Mas’ud. Dan dalam riwayat Bukhari dengan lafazh yang lain)

Kiamat tidak akan terjadi kecuali apabila di bumi tidak di sebut-sebut lagi (nama) Allah, Allah.”
(Riwayat Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Ibn Hiban dari Anas)

Setelah terjadinya pembenaman bumi tersebut (di Barat, di Timur dan di semenanjung Arabia) maka selanjutnya adalah kehancuran alam besar yang sebenarnya yaitu keluarnya api dari negeri Yaman atau dari dasar Aden atau dari timur yang akan menggiring manusia ke bumi Mahsyar mereka di Syam.

Sabda Rasulullah:
“Adapun syarat kiamat yang pertama adalah api yang keluar dari Timur, maka ia akan mengumpulkan manusia ke Barat.”
(Riwayat Ahmad, Bukhari dan Nasa’I dari Anas)

“Dan yang terakhir darinya adalah keluarnya api dari negeri Yaman yang akan menggiring manusia ke Mahsyar mereka.”
(Hadis Riwayat Muslim dari Abu Hudzaifash Ibn Asid)

“Keluarnya api dari dasar Aden yang akan menggiring manusia ke Mahsyar dan api tersebut akan bermalam di tempat manapun manusia itu bermalam dan ia akan berada dimanapun manusia itu tidur siang (istirahat).”
(Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abu Hudzaifah bin Asid)

Api tersebut tidak akan menyisakan seorang kafirpun, ia akan menggiring semua mereka ke depannya dengan sejadi-jadinya dan barangsiapa yang terlambat-lambat di belakang maka ia akan memakan (membakar) mereka, sehingga mereka terpaksa tergiring ke bumi Mahsyar di Syam.

Selasa, 23 November 2010

TANDA BESAR KIAMAT: KELUARNYA ASAP

Tanda Besar Kiamat: 6. Keluarnya Asap

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Maka tunggulah ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia, inilah adzab yang pedih.”
(Ad Dukhkhan: 10-11)

Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Rabbmu telah memperingatkan kamu dengan tiga hal. Pertama: Asap yang akan mengakibatkan kepada orang Mu’min seperti demam dan kepada orang kafir sehingga ia melepuh (pecah) dan keluar asap dari setiap telinganya, yang kedua adalah binatang, yang ketiga adalah Dajjal.”
(Dikeluarkan oleh Ibn Jarir dan diriwayatkan oleh Thabrany dari Abu Malik Al Asy’ari dan sanadnya adalah jayyid)

Berkata Ibn Abi Hatim dari Ali bin Abu Thalib: “Sebelum selesai tanda asap, maka ia akan mengakibatkan kepada orang-orang Mu’min seperti demam dan akan melepuhkan orang-orang kafir sampai pecah.”
(Tafsir Ibn Katsir, surat Ad Dukhkhan)

Ibn Jarir meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Abu Malikah, berkata ia: “Pada suatu pagi saya pergi kepada Ibn ‘Abbas.” Maka ia berkata: “Malam tadi aku tidak dapat tidur sampai pagi.” Aku bertanya: “Apakah sebabnya.” Beliau menjawab: “Karena orang-orang berkata bahwa bintang berekor sudah terbit, maka saya cemas akan kedatangan asap yang sudah mengetuk pintu, maka saya tidak dapat tidur sampai pagi.”
(Ibn Katsir berkata: “Sanad perkataan ini adalah shahih kepada Ibn ‘Abbas, Tafsir Ibn Katsir)

Asap ini akan tetap ada selama 40 hari dan ia adalah peringatan untuk orang-orang kafir sebagai permulaan azab dan bencana bagi mereka.

Setelah kemunculan asap ini maka akan datang angin yang lembut dari arah Yaman, ia akan mencabut arwah setiap Mu’min, dan ia tidak akan menyisakan kecuali jiwa-jiwa yang kafir, sebagai permulaan untuk penimpaan azab kepada mereka.

Rasulullah bersabda:
“Di pintu gerbang (menjelang) hari kiamat akan datang angin yang akan mencabut ruh-ruh setiap Mu’min”
(Riwayat Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibn Majah dari An Nuwas Ibn Sam’an)

“Sesungguhnya Allah akan mengutus suatu angin yang lebih lembut dari sutra dari arah Yaman atau arah selatan. Tidak seorangpun yang akan dia sisakan dari orang-orang yang masih ada iman dihatinya walaupun seberat biji kecuali akan dia cabut rohnya.”
(Riwayat Muslim dari Abi Hurairah. Riwayat Hakim. Dan dalam Asshahihah Al Albaani, nomer 1759)
  

Artikel terkait Tanda Besar Kiamat:  
Munculnya Dajjal 
Turunnya Nabi Isa (bag.1)
Turunnya Nabi Isa (bag.2)
Ya'juj & Ma'juj (bag.1
Ya'juj & Ma'juj (bag.2)
Matahari Terbit Dari Barat
Keluarnya Binatang Bumi (bag.1)
Keluarnya Binatang Bumi (bag.2)

Senin, 11 Oktober 2010

TANDA BESAR KIAMAT: KELUARNYA BINATANG BUMI (Bag.2)

Keluarnya Dabbatul Ardhi (Binatang Bumi), Bag.2

Ciri-Ciri Binatang Bumi (Dabbatul Ardhi)

Ia adalah seekor binatang yang besar, berbulu panjang, berbulu roma pendek dan halus dan mempunyai beberapa kaki. Bentuknya adalah besar, akan tetapi kita tidak menemukan hadits-hadits yang shahih yang bisa dijadikan sebagai sandaran yang menerangkan tentang sifat-sifat besarnya, walaupun ada yang menerangkan sifat-sifat ini dengan terperinci yang menunjukkan berapa besarnya, dimana apabila ia keluar dari sebuah celah di bukit Shafa secepat lari kuda selama tiga hari maka belum akan keluar sepertiga dari badannya dan lain-lain sebagainya dari sifat-sifat yang menunjukkan berapa besarnya. Wallahu A’lam dengan hadits-hadits yang menerangkan sifat-sifat seperti tersebut. Masalah berapa besarnya adalah tidak terlalu penting bagi kita.

Cukup bagi kita untuk meyakini saja bahwa Binatang Bumi benar-benar akan keluar di hari kiamat nanti berdasarkan firman dari Allah:
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, kami akan mengeluarkan seekor binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia sudah tidak yakin kepada ayat-ayat kami.”
(An Naml: 82)


Tujuan Dikeluarkannya Binatang Bumi (Dabbatul Ardhi) Oleh Allah

1. Berbicara (memperkatakan) kepada manusia bahwa: “Sesungguhnya manusia sudah tidak yakin dengan ayat-ayat Allah.”
2. Memberikan tanda-tanda atau cap di tiap-tiap wajah manusia dimana tanda-tanda itu akan membuat wajah orang mukminin bercahaya dan akan menggelapkan wajah orang-orang kafir.
3. Bahkan orang-orang yang berada di masjid yang paling terjaga dan terhormat yaitu Masjidil Haram, ia tidak akan berhenti dari kejaran mereka, ia akan memekik (bersuara) antara maqam Ibrahim dengan Hajarul Aswad (Ka’bah) sambil menebarkan tanah dari kepalanya, kemudian ia menghadap ke timur dan mengeluarkan suara keras yang melampaui segala penjurunya, kemudian ia menghadap ke barat dan melakukan hal yang sama. Hal itu menyebabkan manusia terpisah darinya secara bersama-sama (cerai berai dan dengan berkelompok) sedangkan satu kelompok dari kaum Muslim akan tetap bersiteguh dan mereka telah mengetahui bahwa ia adalah binatang Allah sedangkan mereka tidak akan dapat mengalahkan Allah.

Binatang tersebut memberi tanda pada muka orang mukminin sehingga ia menjadi terang seperti bintang dan binatang tersebut akan berjalan di muka bumi yang tidak dapat dikejar oleh siapapun serta tidak seorangpun yang dapat melarikan diri darinya, bahkan apabila seorang laki-laki berselindung darinya dengan melakukan shalat, maka Dabbatul Ardhi akan datang dari belakangnya dengan berkata: “Hai fulan mengapa baru sekarang kamu shalat?” Lalu ia memberi tanda pada mukanya dan pergi.

Rasulullah bersabda:
“Binatang bumi itu akan keluar dengan membawa Tongkat Musa dan Cincin Sulaiman, maka ia akan mencap hidung orang kafir dengan tongkat dan akan membuat terang wajah orang Mu’min degan cincin, sehingga degan demikian apabila telah berkumpul beberapa orang-orang yang makan di suatu meja hidangan, maka salah seorang dari mereka akan berkata: “Makanlah ini wahai orang Mu’min” dan “makanlah ini wahai orang kafir.”
(Riwayat Abu Dawud Ath Thayalisi, Ahmad dan Ibn Majah, semua riwayat tersebut berasal dari Hammad bin Salamah dari Abi Hurairah)

‘Abdullah bin Amru bin ‘Ash berkata bahwasanya binatang ini adalah Al Jassasah yang pernah disebut dalam hadits Tamimuddary. (Lihat Syarah An Nawawi atas Shahih Muslim)

>> Keluarnya Dabbatul Ardhi (Binatang Bumi), Bag.1

Minggu, 03 Oktober 2010

TANDA BESAR KIAMAT: KELUARNYA BINATANG BUMI (Bag.1)

Keluarnya Dabbatul Ardhi (Binatang Bumi), Bag.1

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, kami akan mengeluarkan seekor binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia sudah tidak yakin kepada ayat-ayat kami.”
(An Naml: 82)

Tanda kiamat besar yang kelima ini dapat dilihat oleh orang-orang Mu’min dan terjadinya berdekatan dengan terbitnya matahari dari barat.

Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya tanda-tanda kiamat pertama yang akan terjadi adalah terbitnya matahari dari tempat terbenamnya dan keluarnya seekor binatang kepada manusia pada waktu Dhuha, yang manapun diantara dua hal ini akan duluan terjadi, maka yang keduanya akan terjadi dalam waktu yang dekat.”
(Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Ibn Majah dari ‘Abdullah bin ‘Umar)

Al Hafizh Ibn Hajar berkata:
“Dan kemungkinannya adalah bahwa binatang bumi tersebut akan muncul pada hari terbitnya matahari dari barat.” Al Hakim ‘Abdullah berkata: “Yang terlihat (dari nash-nash) adalah bahwa yang terjadi lebih dahulu adalah terbitnya matahari dari Barat atau pada waktu yang dekat darinya”. Kemudian Ibn Hajar berkata lagi: “Saya mengatakan bahwa hikmah dari hal tersebut adalah bahwa ketika matahari terbit dari barat tertutuplah pintu tobat, maka keluarnya binatang bumi tersebut adalah untuk membedakan antara orang Mu’min dengan orang kafir adalah untuk menekankan maksud dari tertutupnya pintu tobat.”
(Fahtul Baari, kitaburriqaq, Thulu’issyamsi Min Maghribiha, hal.303)

Barangkali yang menyebabkan dua tanda ini akan terjadi dalam urutan yang berdekatan adalah karena terjadinya salah satu dari dua tanda ini akan menutup pintu tobat, maka kedatangan tanda selanjutnya yaitu untuk menguatkan bahwa pintu tobat telah benar-benar tertutup. Wallahu A’lam.

Ketika matahari telah terbit dari barat maka tertutuplah pintu tobat dan dicaplah manusia menurut kelompok mereka (mu’min atau kafir). Lalu muncullah binatang bumi yang akan menekankan bahwa pintu tobat benar-benar telah tertutup dengan penandaan orang-orang Mu’min atau kafir.

Bersambung…

Keluarnya Dabbatul Ardhi (Binatang Bumi), Bag.2
=> Ciri-Ciri dan Tujuan Dikeluarkannya Dabbatul Ardhi

Artikel terkait Tanda Besar Kiamat:  
Munculnya Dajjal 
Turunnya Nabi Isa (bag.1) 
Turunnya Nabi Isa (bag.2)
Ya'juj & Ma'juj (bag.1)
Ya'juj & Ma'juj (bag.2) 
Matahari Terbit Dari Barat 
Keluarnya Asap

Selasa, 28 September 2010

TANDA BESAR KIAMAT: MATAHARI TERBIT DARI BARAT

Matahari Terbit Dari Barat ke Timur

Sebelum terbitnya matahari dari arah terbenamnya, didahului oleh 3 tanda-tanda besar yaitu munculnya dajal, turunnya Nabi Isa dan keluarnya ya’juj dan ma’juj. Tanda besar kiamat yang ke empat ini menyebabkan perubahan keadaan alam langit. Orang-orang mu’min masih dapat menyaksikan tanda yang ke empat ini.

Rasulullah bersabda,
“Apakah kamu tahu kemanakah matahari ini akan pergi? Sesungguhnya ia adalah berjalan sehingga ia sampai ke suatu tempat di bawah Arasy, maka ia segera bersujud, ia selalu dalam keadaan sujud sehingga dikatakan kepadanya: “Naiklah kamu dan kembalilah ke tempat datangmu”, maka ia pun terbit dari tempat terbitnya. Kemudian ia berjalan sehingga ia sampai ke suatu tempat di sujud sehingga dikatakan kepadanya: “Kembalilah kamu ketempat datangmu”, maka iapun terbit dari tempat terbitnya, kemudian ia terus berjalan dan tak seorang manusia pun yang mempertanyakannya sehingga ia sampai ke tempat asalnya di bawah Arasy, maka dikatakan kepadanya: “Naiklah dan terbitlah kamu dari tempat terbenammu”, maka iapun terbit dari tempat terbenamnya, apakah kamu tahu kapankah hal itu akan terjadi? Itu akan terjadi pada waktu tidak akan berguna iman seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya atau belum pernah berbuat baik dengan imannya.”
(Riwayat Muslim dari Abu Dzar)

Semenjak Allah menciptakan langit dan bumi, setiap hari matahari selalu terbit dari timur dan terbenam di barat. Ia selalu minta izin kepada Tuhannya untuk selalu melakukan hal itu dan ia selalu mendapat izin.
Sehingga apabila telah datang waktu yang dijanjikan oleh Allah, sewaktu ia meminta izin kepada Allah untuk terbit seperti biasanya maka kali ini ia tidak mendapat izin, kemudian dia minta izin lagi akan tetapi ia tetap tidak mendapat izin, selama tiga hari tidak kunjung terbit kemudian dikatakanlah kepada matahari: “Kembalilah kamu dari tempat datangmu”, maka ketika orang-orang belum bergerak (dari tidur) tiba-tiba matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya (barat).

Pada hadis yang diriwayatkan oleh Al Hafizh Abu Bakar bin Mardawiyah dari ‘Abdullah bin Abu Aufa, berkata ia:
“Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya akan datang kepada manusia suatu malam yang sama lamanya dengan tiga malam kamu ini, apabila peristiwa itu terjadi maka ia akan diketahui oleh orang-orang yang sedang berbuat amal sunnat, dimana apabila salah seorang mereka membaca satu hizib (dari Al Qur’an) kemudian dia tidur, setelah bangun iapun membaca satu hizib lagi, kemudian ia tidur, dan ketika mereka melakukan itu, maka orang-orang saling berteriak: “Ada apakah ini?”, maka mereka pun lari berlindung ke masjid-masjid dan tiba-tiba mereka melihat matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya, sehingga apabila ia telah sampai di tengah langit, iapun kembali.”

Al Hafizh Al Baihaqi dalam kitab “Al Ba’tsu Wa Annusyur” meriwayatkan suatu hadis dari Ibn Mas’ud tentang hal ini:
“Pada malam itu seorang laki-laki akan memanggil tetangganya: “Wahai saudara apakah yang telah terjadi terhadap kita pada malam ini? Aku telah tidur sampai puas dan akupun telah shalat sampai penat”, kemudian dikatakanlah kepadanya (matahari): “Terbitlah kamu dari tempat terbenammu” dan itulah hari yang tidak berguna iman seseorang yang tidak pernah beriman sebelumnya atau berbuat baik dalam imannya.”
(Fathul Baari, Kitaburriqaq, Juz 11, Bab Thulu’issyamsi Min Maghribiha. Dan lihat kitabul-Fitan Wal-Malahim, Zikru Thulu’issyamsi Min Maghribiha)

Rasulullah bersabda,
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah)

Matahari terbit dari arah terbenamnya hanya terjadi selama satu hari saja, dengannya tertutuplah pintu tobat, kemudian gerakan matahari akan kembali seperti sediakala terbit dari timur sampai berdirinya kiamat.

Dalam hadis Ibn ‘Abbas, oleh Ibn Mardawiyah termaktub:
“Maka Ubai bin Ka’ab berkata: “Maka bagaimana jadinya matahari dan manusia setelah itu?” Rasulullah menjawab: “Matahari akan tetap menyinarkan cahayanya dan akan terbit sebagaimana terbit sebelumnya, dan orang-orang akan menghadapi (tugas-tugas) dunia mereka, apabila kuda seorang laki-laki melahirkan anaknya, maka ia tidak akan dapat menunggang kuda tersebut sampai terjadinya kiamat.”
(Fathul Baari, Kitaburriqaq, Juz 11, Thulu’issyamsi Min Maghribiha)

Artikel terkait Tanda Besar Kiamat:  
Munculnya Dajjal 
Turunnya Nabi Isa (bag.1) 
Turunnya Nabi Isa (bag.2)
Ya'juj & Ma'juj (bag.1
Ya'juj & Ma'juj (bag.2)
Keluarnya Binatang Bumi (bag.1)
Keluarnya Binatang Bumi (bag.2)
Keluarnya Asap

Senin, 27 September 2010

TANDA BESAR KIAMAT: YA’JUJ & MA’JUJ (Bag.2)

Ya’juj dan Ma’juj (Bag.2)

Kapankah Ya’juj dan Ma’juj Akan Keluar?

Dalam keadaan terkejut, Rasulullah ketika terbangun pada suatu hari berkata:
“La Ilaha Illallah, celakalah orang-orang Arab akibat bencana yang sudah mendekat, pada hari ini hampir saja pembukaan (pelobangan) dinding Yakjuj dan Makjuj selesai seperti ini.” Beliau melingkarkan ibu jari dengan telunjuknya. Lalu bertanyalah Zainab binti Jahsyin: “Wahai Rasulullah, apakah kita akan hancur sedangkan diantara kita terdapat orang-orang yang shalih?” Beliau menjawab: “Ya, apabila sudah banyak terjadi kemaksiatan (dosa).”
(Riwayat Bukhari dan Muslim dari Fathimah binti Jahsyin Radhiyallahu ‘Anha)

Yakjuj dan Makjuj akan keluar setelah Nabi Isa membunuh dajal. Sejak mereka (Yakjuj dan Makjuj) dikurung, mereka tidak pernah berputus asa untuk berusaha keluar dengan berusaha melubangi dinding raksasa tersebut walaupun mereka menemukan lubang yang hampir terbuka kembali tertutup seperti sediakala, hingga akhirnya pada masanya mereka akan berhasil melubanginya dan berhasil keluar setelah kematian dajjal sesuai dengan janji Allah.

Seberapa besar fitnah yang ditimbulkan oleh Ya’juj dan Ma’juj?

Rasulullah bersabda:
“Dinding Ya’juj dan Ma’juj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah: “Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi.” (Al Anbiyaa’:96). Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: “Dulu disini pernah ada air”. Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka: “Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit”, kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan belumuran darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah. Maka tatkala mereka sedang asyik berbuat demikian, Allah mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: “Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami (berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?” maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru: “Wahai semua kaum Muslim bergembiralah, Allah membinasakan musuhmu”, maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong.”
(Hadits Shahih, riwayat Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hiban dan hakim dari Abu Sa’id)

Jumlah mereka (Yakjuj dan Makjuj) sangat besar yang tidak dapat dihitung seperti semut karena saking banyaknya, sehingga kaum Muslim akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan Yakjuj dan Makjuj, para pemanah dan perisai mereka.  
(Hadits Shahih riwayat Ibn Majah dari An Nawwas. Dalam Asshahihah Al Albaani, nomer 1940)

Tidak ada seorang manusia pun yang sanggup mengatasi fitnah dan kejahatan Yakjuj dan Makjuj, maka nabi Isa memimpin penyelamatan kaum Muslim dari fitnah Yakjuj dan Makjuj.

Artikel terkait:
Ya’juj dan Ma’juj (Bag.1) => Siapakah dan Dimanakah Keberadaan Ya’juj dan Ma’juj Saat Ini?

Artikel terkait Tanda Besar Kiamat:  
Munculnya Dajjal 
Turunnya Nabi Isa (bag.1) 
Turunnya Nabi Isa (bag.2)
Matahari Terbit Dari Barat
Keluarnya Binatang Bumi (bag.1)
Keluarnya Binatang Bumi (bag.2)
Keluarnya Asap

Selasa, 21 September 2010

TANDA BESAR KIAMAT: YA’JUJ & MA’JUJ (Bag.1)

Ya’juj dan Ma’juj (Bag.1)

Siapakah Ya’juj dan Ma’juj?

Rasulullah bersabda:
“Allah akan berkata (pada hari kiamat): “Wahai Adam!” Maka ia menjawab: “Aku penuhi panggilan-Mu dengan segala kerendahan dan kebaikan hanya ada pada-Mu.” Maka Allah berkata: “Apakah sudah keluar Ba’tsunnur?” Adam bertanya: Apakah Ba’tsunnur itu?” Allah menjawab: “Di tiap-tiap 1000 orang ia ada 999 orang. Apabila ia sudah keluar, maka ketika itu anak kecil akan beruban dan setiap wanita hamil melahirkan, dan engkau akan akan melihat manusia dalam keadaan mabuk. Sebetulnya mereka tidaklah mabuk, akan tetapi (mereka terlihat seperti orang-orang yang mabuk) karena adzab Allah itu sangat pedih.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, yang manakah diantara kami yang satu (1 dari 1000) itu?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah kamu, karena sesungguhnya seorang laki-laki dari kamu adalah sama dengan 1000 orang dari Ya’juj dan Ma’juj.”
(Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abi Hurairah. Dalam Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2457)

Ya’juj dan Ma’juj adalah dua anak cucu Adam keturunan dari bangsa Turki. Mereka adalah turunan Yafit bin Nuh, karena Nuh mempunyai 3 anak yaitu: Ham (nenek moyang orang Habsyi/Afrika), Sam (nenek moyang bangsa Arab, Persia dan Romawi) dan Yafit (nenek moyang bangsa Turki).

Karena itulah Ya’juj dan Ma’juj adalah turunan paman-paman dari Turki (yaitu bangsa-bangsa Cina, Rusia, Jepang, Mongolia dan sejenis mereka).

Ciri-ciri mereka adalah seperti bangsa turki mongolia, yaitu bermuka lebar, bermata sipit (kecil), berambut pirang (hitam keputih-putihan), seakan-akan wajah mereka adalah seperti meja yang bundar.

Sabda Rasulullah dalam hadits mar’fu yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Abu Harmalah dari bibinya:
Al Hafizh ibn Katsir berkata: “Orang-orang yang mengatakan bahwasanya diantara mereka itu (Ya’juj dan Ma’juj) ada yang tinggi ramping seperti pohon korma dan diantara mereka ada yang pendek serta ada pula yang mempunyai dua telinga yang salah satunya mereka gunakan untuk menutupi diri mereka sedangkan satu lagi untuk berpijak, mereka (orang-orang yang berkata seperti ini) adalah orang-orang yang berbicara tanpa ilmu dan tanpa dalil.”
(Kitab Al Fitan wa Al Malahim, Dzikru Ya’juj wa Ma’juj, hal. 130)

Dimanakah Keberadaan Ya'juj dan Ma'juj Sekarang?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sehingga apabila dia telah sampai diantara dua buah gunung dia mendapati di hadapan kedua gunung itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraannya. Mereka berkata: Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepada kamu, supaya kamu membuat dinding diantara mereka? Dzulqarnain berkata: Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.”
(Al Kahfi, 93-95)

Dari ayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah terkurung dibelakang dinding yang dulunya dibangun oleh Dzulqarnain untuk mereka yang disebabkan karena mereka banyak berbuat kerusakan dan kejahatan. Dinding penghalang tersebut sangat kokoh sehingga mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak dapat melubanginya dan tidak pula dapat memanjatnya. Diding tersebut dibangun diantara dua pembatas yang besar yaitu dua gunung yang besar.

Ibn Abbas berkata: “Ia terletak di persimpangan negeri Turki berdekatan dengan Negeri Armenia dan Azerbaijan.” (sebagian besar ahli tafsir telah mengutip perkataan ini dari Ibn ‘Abbas, silahkan lihat Tafsir Al Qurthubi, Al Baidhawi dan Ruhul Ma’ani oleh Al Alusi).

Bangunan tersebut terletak di perbatasan antara Turki dengan Rusia, berdekatan dengan pegunungan Kaukasus (pegunungan yang tingginya berkisar antara 1000 sampai dengan 3000 meter).

Adalah lebih baik bagi kita untuk mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang akan dapat atau mampu mencapai tempat mereka sebagaimana halnya siapapun tidak akan mampu mencapai tempat Dajal yang sekarang juga masih terkurung ataupun mengeluarkannya. Karena keluarnya semua mereka itu adalah merupakan sebuah “masalah takdir” yang mempunyai waktu yang sudah maklum dan tertentu dalam Lauh Mahfuzh.
Sebagaimana firman Allah:
“Dan apabila telah datang janji Rabbku, Dia akan menjadikannya hancur luluh. Dan janji Rabbku adalah benar.” (Al Kahfi, 98)

bersambung….

Ya’juj dan Ma’juj (Bag.2) => Kapankah Ya’juj dan Ma’juj akan keluar dan seberapa besarkah fitnah mereka?

Artikel terkait Tanda Besar Kiamat:  
Munculnya Dajjal 
Turunnya Nabi Isa (bag.1) 
Turunnya Nabi Isa (bag.2) 
Matahari Terbit Dari Barat 
Keluarnya Binatang Bumi (bag.1)
Keluarnya Binatang Bumi (bag.2)
Keluarnya Asap

Senin, 20 September 2010

TANDA BESAR KIAMAT: TURUNNYA NABI ISA (Bag.2)

Turunnya ‘Isa Ibn Maryam (Bag.2)

Apakah yang akan dilakukan (diperbuat) Nabi Isa setelah turun?

Rasulullah bersabda,
“Tiba-tiba ‘Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi Imam shalat) wahai ruh Allah.”
‘Isa menjawab: “Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.”
(Riwayat Muslim dalam kitab Al Fitan dan riwayat Ahmad dari Abi Hurairah).

Hal pertama yang akan dilakukan Nabi Isa adalah Shalat, dimana pada waktu itu kaum Muslim sudah mengumandangkan iqamat untuk shalat subuh sedangkan Al Mahdi sudah maju untuk mengimami shalat dan begitu Al Mahdi melihat Isa maka ia segera mundur ke belakang dan berkata: “Kemarilah wahai ruh Allah, Imamilah shalat.”
Nabi Isa enggan dan berkata: “Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah pemimpin terhadap sebagian yang lain.”

Dalam hadis lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
“Tiba-tiba ‘Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi Imam shalat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab: “Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.”

Dalam sabda Rasulullah yang lain:
“Betapa gembiranya kamu apabila telah turun kepada kamu ‘Isa Ibn Maryam sedangkan Imam (pemimpin shalat) kamu adalah berasal dari kamu.” (Riwayat Muslim dan Ahmad dari Abi Hurairah)

Timbullah pertanyaan:
Mengapa yang turun adalah Nabi Isa? Bukan para Nabi yang lainnya?
Al Hafidz Ibn Hajar dalam kitabnya Fathul Baari, dimana para ulama berkata:
“Bahwa hikmah dari yang turun adalah ‘Isa Ibn Maryam, bukan para Nabi yang lain adalah untuk membatalkan dakwaan orang-orang Yahudi yang berkata bahwa mereka telah membunuhnya (‘Isa). Maka disini Allah memperlihatkan kebohongan mereka dan bahwasanya dialah yang akan membunuh mereka (orang-orang Yahudi tersebut).
(Kitab Fathul Baari, kitab Ahadits Al Anbiya’, hal.493)

Pertanyaan lainnya:
Mengapa Nabi Isa tidak menjadi pemimpin dalam shalat kaum Muslim tersebut?
Ibnul Jauzi mengatakan: “Sekiranya ‘Isa maju sebagai Imam, maka akan terjadilah keraguan didalam jiwa, karena orang akan bertanya: Apakah ia maju sebagai pemimpin atau mendakwa syari’at (agama) yang baru?” Oleh karena itu, Nabi Isa shalat sebagai makmum adalah supaya tidak ada keraguan pada sabda Rasulullah:
“Tidak akan ada seorang Nabi pun sesudah aku.”

Setelah Nabi Isa melakukan mengikuti salat shubuh berjamaah maka beliau langsung membunuh Dajal kemudian menghancurkan orang-orang Yahudi (para pengikut Dajal) yang masih tersisa.

Kemudian Nabi Isa menyeru seluruh manusia kepada agama Islam, menghancurkan salib, membunuh babi dan menolak jizyah karena ia hanya akan menerima masuk Islam atau perang.

Rasulullah bersabda:
“Demi yang berada ditangannya, sungguh ‘Isa Ibn Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan harta sehingga tidak seorang pun yang mau menerima pemberian (hibah), dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya.” (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa’I dan Ibn Majah dari Abi Hurairah)

Kemudian manusia akan hidup dalam suatu kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebab Nabi Isa akan memadamkan segala sebab peperangan. Maka terhapuslah rasa dengki, iri, permusuhan dan diangkat segala bisa (racun) dari semua binatang berbisa, sehingga seorang bayi perempuan tidak akan tersakiti apabila ia memasukkan tangannnya ke mulut ular, anak-anak akan bermain dengan singa-singa dan binatang-binatang buas sedangkan itu semua tidak akan menyakiti mereka, serigala akan berada ditengah-tengah gerombolan kambing seakan-akan ia adalah anjing penjaganya, Bumi akan mengeluarkan keberkatannya, langit akan menurunkan kebaikannya dan ‘Isa Ibn Maryam as akan beristri.

Kemudian Nabi Isa akan menunaikan haji ke Ka’bah.
Sabda Rasulullah:
“Demi Dzat yang diriku berada ditangannya, sungguh ‘Isa Ibn Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak.” (Hadis Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abi Hurairah. Dalam Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2457)

Kemudian Nabi Isa akan berada di bumi selama 7 tahun. Dalam sebuah hadis yang shahih disebut bahwa ia akan menetap selama 40 tahun. Sedangkan ‘Isa akan wafat setelah Allah membinasakan Ya’juj dan Ma’juj.


Turunnya ‘Isa Ibn Maryam (Bag.1) => kapankah dan dimanakah Nabi Isa turun? Bagaimana cara mengenalinya?

Artikel terkait:
Munculnya Dajjal 
Turunnya Nabi Isa (bag.1)
Turunnya Nabi Isa (bag.2)
Matahari Terbit Dari Barat 
Keluarnya Binatang Bumi (bag.1)
Keluarnya Binatang Bumi (bag.2)
Keluarnya Asap